Komunikasi Dakwah

Dakwah, merupakan suatu sistem yang penting dalam gerakan-gerakan Islam. Dakwah dapat dipandang sebagai proses perubahan yang diarahkan dan direncanakan dengan harapan terciptanya individu, keluarga dan masyarakat serta peradaban dunia yang diridhai Allah SWT, seperti juga tujuan Perhimpunan Persatuan Umat Islam (PUI). PUI dalam amal usahanya adalah untuk perbaikan (ishlah), yang kita kenal Islahuts Tsamaniyah/delapan perbaikan. Perbaikan aqidah, perbaikan syari’at, perbaikan pendidikan dan seterusnya. Semua itu tidak terlepas dari proses dakwah dan proses komunikasi.

Berdakwah secara lisan akan banyak menggunakan berbicara sebagai bentuk komunikasinya. Komunikasi bentuk ini relatif lebih disukai karena bersifat spontan. Namun bisa berakibat fatal jika berbicara dilakukan tanpa berpikir terlebih dahulu.

Kelebihan Teknik Berbicara dalam berdakwah, antara lain :
  1.   Tidak merepotkan
  2.   Hanya memerlukan waktu yang lebih sedikit
  3.   Tidak memerlukan bentuk (komposisi) baku
  4.   Tidak perlu menulis
  5.   Tidak perlu mengirimkan pesan
Kelemahan Teknik Berbicara, atara lain :
  1. Kualitas komunikasi tergantung pada kemampuan da’i untuk mengucapkan kata yang tepat dalam mengungkapkan pikirannya
  2. Jika orang lain sedang berbicara dan tidak diberi perhatian, maka kemungkinan besar poin penting akan hilang
  3. Audiens (mad’u) seringkali menilai isi pembicaraan berdasarkan penampilan fisik tanpa mendengar dulu apa yang disampaikan.
Faktor-faktor yang mempengaruhi kelancaran berbicara saat berdakwah :
  1. Pengetahuan; Dengan pengetahuan yang luas, seorang da’I dapat berbicara dengan lebih lancar dan panjang lebar
  2. Intelegensia; Dengan intelegensia yang tingi, seorang da’I akan mampu membuat relevansi antara fenomena dengan lebih cepat dan lebih akurat
  3. Kepribadian; Da’I yang berkepribadian selalu percaya diri memungkinkan untuk lebih leluasa berbicara di hadapan orang banyak serta mengemukakan gagasan-gagasan yang mungkin tidak sepaham dengan pendapat mad’u
  4. Pengalaman; Seseorang yang sering melakukan ittisholat (kontak) dan melakukan pembicaraan akan menciptakan pengalaman. Pengalaman tersebut yang akan menyebabkan seorang da’I terbiasa dalam menghadapi segala sesuatu pada saat berbicara/berdakwah.
  5. Biologis; Berfungsinya alat-alat berbicara yang dimiliki seseorang secara baik akan mempengaruhi kualitas pembicaraan. Seseorang yang berbicara gagap akan menyebabkan malu dan tidak percaya diri.

Persiapan Berdakwah dengan Lisan :
  1. Tetapkan Tujuan; secara umum tujuan pembicaraan ada dua, yaitu : memberikan informasi atau untuk mempengaruhi
  2. Menganalisis mad’u / yang akan diajak berbicara; pahami sebanyak mungkin informasi mad’u kita
  3. Menyusun kerangka pembicaraan yang akan didakwahkan
  4. Mengorganisasikan pembicaraan; jangan sampai pembicaraan berkesan “acak-acakan”, tidak jelas mana awal dan akhir.
Beberapa Tips dalam Berdakwah secara Lisan :
1. Kuasai Materi yang akan didakwahkan
2. Kenali Mad’u kita
3. Pahami alur berpikir mad’u
4. Gunakan bahasa dan cara berkomunikasi yang nyaman dan efektif
5. Posisikan lawan bicara (mad’u) bukan sebagai musuh
6. Hindari nuansa menggurui. Bisa menggunakan cara bertanya
7. Tuntaskan pembicaraan, jangan sampai muncul kebingungan