Pengembangan Model Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan Agama Islam untuk Meningkatkan Akhlak Siswa SMU di Tanjab Barat

Penelitian ini berangkat dari pemikiran akan perlunya pembelajaran PAI yang berkualitas dan dapat membentuk siswa yang berakhlak mulia, terutama pada tingkat SMU. Hal tersebut didasarkan atas analisa terhadap pelaksanaan PAI di sekolah yang cenderung hanya memperhatikan aspek kognitif dan mengabaikan aspek afektif dan konatif volutif, yaitu kemauan dan tekad untuk mengamalkan nilai-nilai ajaran agama shingga dapat membentuk siswa yang berkhlak mulia.


Berdasarkan pemikiran tersebut, dirumuskan permasalahan utama penelitian ini yaitu: Bagaimana Model Pembelajaran Bidang Studi Pendidikan yang dapat Meningkatkan Akhlak Siswa di SMU. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan model pembelajaran bidang studi PAI yang dapat meningkatkan akhlak siswa SMU. Metode penelitian yang digunakan adalah Research and Development, dengan teknik pengumpulan data meliputi observasi, wawancara, angket dan dokumentasi. Penelitian ini dilaksanakan di Sekolah Menengah Umum (SMU) Tanjab Barat.
Langkah-langkah pengembangan model dalam penelitian ini meliputi: Studi pendahuluan dan kajian literatur, Penyusunan draf model, Implementasi dan Evaluasi model. Berdasarkan hasil studi pendahuluan dan kajian literatur, penelitian ini mengembangkan model pembelajaran terpadu pada bidang studi Pendidikan Agama Islam Untuk Meningkatkan Akhlak Siswa SMU. Pembelajaran terpadu yang dikembangkan dalam ppenelitian ini adalah model nested, yakni setiap tema yang ditetapkan disajikan secara terpadu dengan unsur akidah,, akhlak, fiqih, dan tarikh dengan pendekatan pembelajaran siswa aktif.

Prosedur pelaksanaan model pembelajaran ini meliputi penyusunan desain, yang meliputi perumusan tujuan, penetapan tema/materi, penetapan prosedur serta evaluasi pembelajaran. Sedangkan pada tahap implementasi meliputi tahap orientasi, eksplorasi, klarifikasi dan kesimpulan. Pada tahap orientasi guru menginformasikan tujuan dan raung lingkup tema secara garis besar, pada tahap eksplorasi kegiatan siswa dalam kelompok diskusi berusaha menggali, menemukan pemecahan masalah serta mengembangkan akhlak mulia. Selanjutnya pada tahap klarifikasi guru menjelaskan hal-hal yang penting dari tema yang dibahas, kemudian pada tahap kesimpulan guru dan siswa bersama-sama menyimpulkan hasil pembahasan terhadap tema. Tahap evaluasi meliputi evaluasi hasil belajar dan evaluasi proses. Evaluasi hasil belajar dilakukan dengan teknik tes dan non tes, sedangkan evaluasi proses dilakukan dengan teknik observasi. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa model pembelajaran terpadu, dengan pendekatan siswa aktif dapat meningkatkan peran serta aktif siswa dalam pembelajaran dan dapat meningkatkan kemampuan siswa dalam memahami materi PAI dengan lebih mendalam dan utuh. Model pembelajaran terpadu pada bidang studi PAI juga dapat meningkatkan akhlak siswa SMU di Tanjab Barat, terutama dilihat dari sudut dari tingkat disiplin dan perhatian siswa dalam belajar, tanggung jawab terhadap tugas, toleran dalam perbedaan pendapat, sopan santun dalam menyampaikan pendapat, tolong menolong dan bekerja sama.

Dengan demikian akhirnya disarankan kepada sekolah untuk melaksanakan model pembelajaran terpadu pada bidang studi PAI serta melengkapi pasilitas seperti buku-buku agama Islam yang dapat mendukung model ini.