POLA ASUH ORANG TUA TERHADAP ANAK MENURUT PSIKOLOGI dan AJARAN RASULLULAH

Dalam sebuah keluarga orang tua merupakan pendidik yang pertama dan utama. Keutamaan yang ada pada dirinya bukan saja karena sebagai petunjuk jalan dan bimbingan kepada anak tetapi juga karena mereka adalah contoh bagi anak-anaknya. Dengan demikian orang tua dituntut untuk mengarahkan, menuntut/membimbing anak karena anak pada kenyataannya bukanlah orang dewasa yang berbentuk kecil.
Sehingga sebagai orang tua mempunyai kewajiban memelihara keselamatan kehidupan keluarga, baik moral maupun material. Sebagaimana firman Allah surat At-Tahrim ayat 6 : yang artinya: “Hai orang-orang yang beriman, peliharalah dirimu dan keluargamu dari api neraka yang bahan bakarnya adalah manusia dan batu; penjaganya malaikat-malaikat yang kasar, keras, dan tidak mendurhakai Allah terhadap apa yang diperintahkan-Nya kepada mereka dan selalu mengerjakan apa yang diperintahkan”. 
Jadi lingkungan keluarga terutama orang tua berperan besar, karena merekalah yang langsung atau tidak langsung berhubungan dengan anak. Sehingga orang tua dapat didefinisikan segala hal ikhwal, ucapan maupun sikap yang patut ditiru dan dimiliki oleh seseorang yang bertanggung jawab pada kelangsungan hidup anak yang biasa disebut ibu/bapak.
Perlakuan orangtua terhadap anak yang memberikan konstribusinya terhadap kompentensi sosial, emosional, dan intelektual anak. Pada penelitian oleh Diana Baumrind di bedakan adanya pola pengasuhan orang tua yang bersikap Authoritarian, permissive, authotaritative. Pada penelitian yang dilakukan oleh hurlock, shneiders dibedakan pola perilaku orang tua kedalam 7 kriteria yaitu: overprotective, permissive, rejection, acceptance, domination, submission, puniveness (overdisipline) 

(Syamsu Yusuf ,2005 :51) Becker, Deutsch, Kohn, sheldon, tentang kaitan antara pola asuh orang tua berdasar kelas sosial (Samsu Yusuf ,2005:53) sebagai berikut :

  • Kelas bawah cenderung lebih keras dan menggunakan hukuman fisik terjadap kelas menengah, anak dari kelas bawah bersikap lebih agresif, independen, lebih awal dalam pengalaman seksual.
  • Kelas menengah cenderung lebih memberikan pengawasan dan perhatian sebagai orang tua. Para ibunya merasa bertanggung jawab terhadap tingkah laku anak-anaknya dan menerapkan ambisi untuk meraih status tinggi, dan menekan anak untuk mengejar statusnya melalui pendidikan dan latihan profesional.
  • Kelas atas cenderung lebih memanfaatkan waktu luangnya dengan kegiatan tertentu, lebih memiliki latar belakang pendidikan yang reputasinya tinggi, dan biasanya senang mengembangkan apresiasi estetikanya, anak-anaknya cenderung memiliki rasa percaya diri dan cenderung memanipulasi aspek realititas ; Tabel 2.5 Pola Asuh Orang tua terhadap Perilaku Anak (Syamsu Yusuf, 2005:50-51).
Secara umum orang tua mempunyai tiga peranan terhadap anak:
  1. Merawat fisik anak, agar anak tumbuh kembang dengan sehat
  2. Proses sosialisasi anak, agar anak belajar menyesuaikan diri terhadap lingkungannya (keluarga, masyarakat, kebudayaan)
  3. Kesejahteraan psikologis dan emosional dari anak.
Salam Fendi Tungkal.....Semoga tulisan ini bermanfaat