Rumah Tangga Sakinah

Rumah tangga sakinah adalah rumah tangga yang taat beribadah kepada Allah SWT, memenuhi kewajiban pasangan dan menjaga hak-haknya berdasarkan nilai-nilai agama dan dilakukan secara ikhlas dan berkesinambungan.
 
"Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah Dia menciptakan untukmu istri-istri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram kepadanya, dan dijadikan-Nya di antaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang berpikir.” (QS. Ar-Ruum [30]: 21)

Rumah tangga sakinah adalah rumah tangga yang selalu disinari dengan anak-anak salih yang gemar berbakti kepada orangtua dan berbagi manfaat kepada sesama, dan menjaga hak-hak orang yang ada disekitarnya.



Rumah tangga sakinah adalah rumah tangga selalu dihiasi dengan bacaan Al-Qur’an, dzikrullah, syukur, qanaah dan sabar, sikap lemah lembut, dan saling bersatu pada dalam menunaikan hak-hak Allah SWT dan hak-hak sesama manusia dan lingkungan.

Menuju Rumah Tangga Sakinah

1. Memilih pasangan yang salih

Dari Abu Hurairah ra., dari Nabi Saw, beliau bersabda, “Perempuan itu dinikahi karena empat hal; karena hartanya, keturunannya, kecantikannya dan karena agamanya. Pilihlah atas dasar agamanya niscaya engkau akan mendapatkan keuntungan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda, “Tidak ada yang paling bermanfaat bagi seorang mukmin setelah takwa kepada Allah SWT melebihi istri yang shalihah. Bila suami memerintahnya dia taat, bila suami memandangnya, ia menyenangkannya, jika suami memberinya nafkah, ia berbakti kepadanya, dan jika suami sedang bepergian ia menjaga diri dan harta suaminya.” (HR. Ibnu Majah)

Nabi saw. bersabda, “Hendaklah kalian mempunyai hati yang selalu bersyukur, lisan yang selalu berdzikir dan istri yang selalu membantu kalian dalam urusan akhirat.” (HR. Muslim)

2. Memperlakukan pasangan dengan baik

Rasulullah saw bersabda, “Sebaik-baik orang di antara kalian adalah yang paling baik kepada keluarganya, dan aku (Rasulullah saw) adalah orang yang paling baik terhadap keluargaku di antara kalian.” (HR. Thabrani dengan sanad shahih). Pada hadist lain beliau bersabda, “Orang mukmin yang paling sempurna imannya adalah yang paling baik akhlaknya, dan orang mukmin yang terbaik adalah yang paling baik terhadap istri-istrinya.” (HR. Bukhari)

Seorang penyair berkata, 
“Jika engkau menikahi wanita
Jadilah baginya laksana bapak, ibu atau saudara
Karena ia telah meninggalkan bapak, ibu dan saudaranya.
Sudah menjadi haknya untuk menemukan dalam duniamu
Kasih sayang seorang bapak, kelembutan seorang ibu,
dan keramahan seorang saudara
Jika engkau melakukan nasihat ini
Engkau akan menjadi suami terbaik
Yang mendapat petunjuk.”

3. Menunaikan hak pasanagan dengan baik

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang wanita melaksanakan shalat lima waktu, berpuasa di bulan Ramadhan, menjaga kemaluannya dan mentaati suaminya, maka kelak akan diseru kepadanya, masuklah ke dalam surga dari pintu mana saja yang Anda kehendaki.” (HR. Ahmad)

Abu Hurairah ra. meriwayatkan dari Rasulullah saw., “Demi jiwaku yang berada dalam genggaman-Nya, tiadalah seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur, lalu sang istri menolaknya, kecuali malaikat yang ada di langit murka padanya sampai suaminya ridha padanya.” (HR. Bukhari)

Abu Hurairah ra. meriwayatkan dari Rasulullah saw., “Apabila seorang suami mengajak istrinya ke tempat tidur dan istri enggan. Lalu sang suami marah karenanya, maka para malaikat melaknatnya sampai subuh.” (HR. Muslim)

4. Kerjasama yang baik

Rasulullah saw. bersabda, “Allah swt. merahmati seorang suami yang bangun di malam hari untuk menunaikan shalat dan membangunkan istrinya, jika istrinya enggan untuk bangun, dipercikkan air ke wajahnya. Dan, Allah swt. merahmati seorang istri yang bangun di malam hari untuk menunaikan shalat lalu membangunkan suaminya dan jika enggan, dipercikkan air ke wajahnya.” (HR. Abu Daud)

Rasulullah saw. bersabda, “Apabila seorang suami membangunkan istrinya, lalu mereka shalat bersama, dicatat bagi keduanya termasuk golongan laki-laki yang banyak berzikir kepada Allah swt. dan perempuan yang banyak berzikir kepada Allah swt. (golongan yang disebut oleh Allah swt. dalam Al-quran).”

Dari Aisyah ra., bahwa Rasulullah saw senantiasa membantu pekerjaan keluarganya. Apabila datang waktu shalat, beliau pergi menuju masjid untuk menunaikah shalat.” (HR. Bukahri)

5. Qana’ah

Rasulullah saw bersabda, “Barang siapa di antara kalian yang bangun di pagi hari dalam keadaan aman di tempat tinggalnya, sehat badannya, punya sesuatu untuk dimakan hari itu, maka seakan-akan dia telah mendapatkan dunia dan seluruh isinya.” (HR. Tirmizi)

6. Menjaga rahasia pasangan

“Sejahat-jahat manusia di sisi Allah swt. adalah suami yang berhubungan badan dengan istrinya, kemudian salah satu dari keduanya, membeberkan rahasia pasangannya.” (HR. Muslim dan Abu Daud)



7. Berbakti kepada orangtua dan setia dengan pasangan



Rasulullah saw bersabda, “Berbuat baiklah kepada ayah ibumu, kelak anak-anakmu akan berbuat baik kepadamu, dan jagalah kesucian dirimu, kelak istri dan anak-anak perempuanmu akan menjaga kesucian dirinya.” (HR. Tabrani)

Pada malam pernikahan putrinya, Umamah binti Harits menyampaikan sebuah nasihat yang sangat indah kepada putrinya, Ummu Iyasy binti Auf. Berikut petikannnya;

“Putriku, engkau akan meninggalkan suasana yang telah melahirkanmu, engkau akan berpisah dengan kehidupan yang selama ini membesarkanmu.

Seandainya seorang wanita tidak membutuhkan suami karena kekayaan kedua orangtuanya dan kebutuhan mereka terhadapnya, maka engkaulah wanita yang paling tidak membutuhkan suami. Namun, kenyataan menyatakan bahwa wanita itu diciptakan untuk laki-laki dan kaum laki-laki diciptakan untuk wanita.”

Inti nasihat-nasihat Umamah kepada putrinya, Ummu Iyasy, ialah:
Pertama dan kedua: seorang istri harus mematuhi suaminya dengan penuh ketulusan dan memperhatikan perintah-perintahnya dengan penuh ketaatan.
Ketiga dan keempat: Seorang istri hendaknya memelihara kebersihan bagian-bagian tubuhnya yang selalu menjadi tujuan hidung dan mata suami. Artinya, jangan sampai matanya melihat sesuatu yang tidak menyenangkannya pada dirimu, dan agar dia selalu mencium bau wangi dari tubuhmu.
Kelima dan keenam: Seorang istri hendaknya selalu memperhatikan waktu tidur dan waktu makan suaminya. Karena, rasa lapar akan membuatnya garang dan kurang tidur akan membuatnya mudah marah.
Ketujuh dan kedelapan: Seorang istri hendaklah menjaga harta suaminya, memelihara kehormatannya dan keluarganya, mengatur keuangan rumah tangga dengan cara yang baik dan merawat anak-anaknya dengan penuh perhatian.

Kesembilan dan kesepuluh: Jangan pernah menentang perintahnya dan juga menyebarkan aib atau rahasianya. Sebab, dengan menentang perintahnya, engkau akan membuat dadanya bergolak. Dan jika engkau menyebarkan rahasianya, berarti engkau tidak bisa menjaga kehormatannya.

Berikutnya, hendaklah engkau tidak menampakkan keceriaan di hadapannya mana kala ia sedang sedih. Namun, jangan pula engkau menampakkan wajah bersedih ketika ia sedang dalam keadaan berbunga-bunga.

Demikian, semoga Allah SWT senantiasa mengaruniakan sakinah, mawaddah dan kasih sayang dalam keluarga kita masing-masing, melimpahkan keberkahan dalam hidup ini. Amin...allahumma amin. http://www.kaunee.com