Dilahirkan pada tahun 44 sebelum Hijrah.
Nama lengkapnya Abdurrahman bin ‘Auf bin Abdu ‘Auf bin Abdul Harits.
Biasa dipanggil Abu Muhammad. Pada masa jahiliyah bernama Abdul Ka’bah.
Kemudian Rasulullah mengantinya dengan Abdurrahman.
Mengenai
pribadinya; wajahnya tampan, kulitnya sawo matang, kulitnya tipis,
telapak tangganya besar begitu juga jari-jarinya. Mengenai keislamannya,
beliau masuk Islam atas bimbingan Abu Bakar. Beliau termasuk delapan
orang yang masuk Islam pada awal-awal kelahiran Islam. Disebutkan bahwa beliautermasuk 10 orang yang dijanjikan masuk surga.
Pada waktu Rasulullah perintahkan
umat Islam berhijrah ke Habsyah (Ethopia), beliau ikut berhijrah yang
pertama dan kedua bersama-sama umat Islam yang lain. Begitu juga waktu
hijrah ke Madinah, beliau juga ikut berhijrah. Selama hidupnya, beliau
ikut dalam semua peperangan, termasuk perang Badr.
Beliau
dikenal banyak berderma dan peduli terhadap orangorang miskin, orang
jompo. Bahkan sebelum wafatnya, beliau pernah berwasiat kepada ahli
warisnya untuk memberikan hadiah empat ratus dirham bagi ikut perang
Badr. Diantara orang yang mengambil hadiah itu adalah Utsman
bin ‘Affan meskipun dirinya sudah kaya. Pada waktu mengambil hadiah
itu Utsman berkata bahwa hartanya itu adalah halal untuk dimakan dan keberkahan
di dalamnya. Begitu juga beliau berwasiat sebelum wafatnya untuk
mendermakan seribu kuda perang dan lima puluh ribu dinar untuk
kepentingan syiar Islam.
Selama ikut
perang Uhud, beliau terkena dua puluh satu luka di badannya, gigi
depannya rontok hingga terkadang berhati-hati kalau bicara. Salah satu
betisnya juga terluka berat hingga jalannya agak pincang.
Mengenai pribadinya, Rasulullah bersabda; “Abdurrahman bin ‘Auf adalah orang yang dipercaya
di bumi dan di langit.”(HR. al-Harist bin Abu Osamah). Selepas
wafatnya Rasulullah, para sahabat bermusyawarah mengenai siapa penganti
pimpinan umat Islam. Ketika itu Umar bin Khottob meminta beliau untuk
ikut dalam musyawarah yang terdiri dari enam orang berpengaruh. Umar
pun rela seandainya beliau terpilih. Dalam musyawarah itu dibahas siapa
diantara enam orang ini yang kelak terpilih mengantikan kepemimpinan
umat Islam. Beliau mengundurkan diri dari pencalonan untuk menjadi
kholifah. Beliau justru menunjuk Utsman bin ‘Affan.
Suatu
saat beliau diberi makanan padahal dirinya sedang berpuasa. Beliau
berkata; “Mush’ab bin ‘Umair sudah terbunuh dan dia lebih baik dari
saya. Padahal dia hanya dikafai dengan burdah(kain pendek saja), jika
kepalanya ditutup dengan burdah itu, kakinya kelihatan. Begitu juga jika
kakinya ditutup maka kepalanya kelihatan. Setelah itu kita banyak
diberi kemudahan padahal dia tidak. Kami takut bahwa kebaikan yang ada
pada kita akan musnah dari kita.” Setelah itu beliau menanggis hingga
meninggalkan makanan itu.
Aisyah
ingin agar beliau dapat dikuburkan di dekat Rasulullah, Abu Bakar dan
Umar. Beliau menolak tawaran itu karena merasa malu untuk disandingkan
dengan mereka.
Selama bersama Rasulullah beliau telah meriwayatkan kurang lebih 65 hadits. Diantara hadits itu; Rasulullah bersabda; “Allah dan para malaikat berdoa bagi orang-orang yang sholat di shof pertama (datang lebih dahulu)”(HR.Ibn Majjah)
sebelum
wafatnya beliau meninggalkan harta yang melimpah; ada emas yang
dipotong dengan kampak, ribuan onta, ratusan kuda dan tiga ribu kambing
yang dipelihara di kawasan Baqi’.
Beliau
wafat pada tahun 32 Hijriah dengan meninggalkan empat istri.
Dikuburkan di dekat kuburan Utsman bin Madh’un. Dulu keduanya agar
keduanya dikuburkan berdekatan satu sama lainnya.